Pemerintah Jawa Barat akan mengelar tender percetakan buku khusus mata pelajaran Ujian Nasional untuk siswa SD, SMP dan SMA. "Kami akan mengumumkan tender itu sekitar Februari karena tahun ajaran baru segera selesai, Juli nanti" kata Mohammad Wahyudin Zarkasyi, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat di Bandung.
Volume item buku yang dicetak itu sangat besar, untuk SD 3 judul buku, SMP 4 judul, dan SMA 3 judul. Dengan total buku yang dicetak itu mengikuti seluruh jumlah siswa dari SD hingga SMA yang mencapai 8,6 juta orang. Anggaran yang disiapkan untuk mencetak buku-buku tersebut mencapai Rp 280 miliar.
Menurutnya, buku-buku tersebut rencananya akan dapat digunakan selama lima tahunan. Buku yang selesai dicetak itu akan dibagikan pada seluruh sekolah di Jawa Barat, untuk dipinjamkan pada siswanya. Setelah naik kelas buku itu nantinya disimpan di perpustakaan untuk digunakan lagi oleh siswa selanjutnya.
Zarkasyi mengatakan, gara-gara volumenya yang sangat besar itu, pihaknya tengah bekerja keras menyiapkan spesifikasi teknis baik untuk buku yang dicetak, dengan perkiraan HET antara Rp 9 ribu sampai Rp 12 ribu per buku; hingga spesifikasi perusahaan yang bisa mengikuti tender itu. Khusus untuk peserta tender, paparnya, kemungkinan ditujukan hanya untuk perusahaan besar yang punya kemampuan mencetak dengan cepat. “Karena Juli harus sudah selesai,” katanya.
Pihaknya, paparnya, tengah menyiapkan teknis proses tender itu untuk mengantisipasi berbagai kendala. Mulai dari kemungkinan tender terpaksa diulang, serta Pemilu 2009. Khusus untuk Pemilu, paparnya, pihaknya khawatir proses percetakannya nanti akan berbenturan dengan proses percetakan logistik Pemilu. Seluruh tender buku pelajaran UN itu, lanjutnya, akan dilakukan secara serentak.
Dengan pertimbangan itu, pihaknya memutuskan untuk mempercepat proses pelaksanaan tender ini. Februari nanti, harus sudah diumumkan. Saat ini, paparnya, pihaknya sudah mengangkat pejabat pemegang komitmen untuk proses tender ini. “Kita baru angkat pemegang komitmennya walau pada berat, karena tradisinya (pemegang komitmen) harus bolak-balik ke aparat hukum,” katanya.
Untuk mengantisipasi kecurangan dalam proses tender itu, paparnya, proses tender ini akan dikerjakan se-transparan mungkin. Tidak hanya itu, proses tender ini akan dilakukan menggunakan tender elektronik lewat e-procurement, LPSE (Lembaga Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik), yang difasilitasi oleh LKPP.
Zarkasyi mengatakan, proses tender buku UN itu tidak boleh berulang. Soalnya jika proses tender molor, buku itu tidak bisa rampung tepat waktu di awal tahun ajaran, Juli nanti. “Kemarin kita bicara sama Pak Gubernur untuk menggunakan tender elektronik, mudah-mudahan berhasil, kalau tidak kita ada back-upnya karena pesertanya belum tentu famliar dengan tender elektronik,” katanya.
Di Jawa Barat tercatat jumlah seluruh siswa dari jenjang SD hingga SMA jumlahnya 8,6 juta siswa. Seluruh sekolah setingkat SD berjumlah 23,4 ribu sekolah (5,28 juta siswa), SMP berjumlah 7,2 ribu sekolah (2,1 juta siswa), dan setara SMA berjumlah 2,8 ribu sekolah (1,19 juta siswa).
Tahun ini, selain provinsi akan menyediakan buku gratis untuk mata pelajaran UN, pemerintah pusat berencana melakukan hal serupa. Pembagiannya, Zarkasyi, pemerintah pusat akan memasok buku-buku untuk sejumlah mata pelajaran yang non-UN. “Kalau buku UN ini berhasil, tahun depan untuk buku non-UN akan diluncurkan,” katanya.
Di seluruh jenjang sekolah mulai dari SD-SMP di Jawa Barat dibutuhkan 27 judul buku untuk mata pelajaran non-UN. Dana yang dibutuhkan untuk menyiapkan buku itu mencapai Rp 636,47 miliar. tempointeraktif.com
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu