Ratusan siswa dan siswi SMA, SMP, dan SD Triguna serta beberapa sekolah lain mencicipi 'bubur kejujuran' yang disuguhan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Melalui program Pencanangan Bubur Kejujuran 2009 dan Gerakan Bangun dan Sarapan Pagi ini, Kejagung berharap bisa menularkan watak kejujuran kepada generasi muda.
Acara tersebut digelar di SMA Triguna, Jl Jl Hang Lekiu, Jakarta Selatan, Jumat (23/1/2009). Hadir dalam acara itu antara lain Jaksa Agung Hendarman Supandji, Jamintel Wisnu Subroto, Kajati DKI Jakarta Andi Nirwanto, Kepala Dinas Pendidikan DKI M Taufik, dan Ketua Karang Taruna Nasional Dody Susanto.
"Ikut acara ini saya jadi teringat masa remaja, saat berumur 16-17 tahun. Dan betapa bahagianya saya saat itu. Karena sekarang sudah usia senja, berkumpul dengan adik-adik stres saya jadi hilang," ujar Hendarman yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan para siswa.
Mereka berkumpul di halaman sekolah. Di hadapan mereka, di atas meja, telah terhidang ratusan gelas berisi bubur kacang hijau. Selain itu juga terdapat roti dan air mineral. Secara bergantian para siswa mengambil jatah bubur mereka dengan antusias.
Menurut Hendarman, acara itu merupakan kelanjutan dari program 'Kantin Kejujuran' yang telah dicanangkan sebelumnya di sekolah-sekolah. "Watak kejujuran sekarang ini diremehkan, padahal itu adalah suatu hal yang penting," ujarnya.
Lebih lanjut Kejagung berencana melakukan kerja sama dengan Depdiknas untuk kelanjutan program ini. "Karena watak kejujuran ini penting, sehingga nantinya tidak perlu menyelesaikan kasus korupsi seperti sebanyak sekarang ini," tandasnya.
Acara yang dimulai pukul 07.00 WIB ini tampaknya menjadi hiburan tersendiri bagi para siswa. Mereka tampak menikmati bubur yang dihidangkan. Ditambah lagi pembawa acaranya adalah artis cantik Shireen Sungkar yang kebetulan sekolah di SMA tersebut.
"Seneng ya pagi-pagi dah dapet bubur gratis," ujar salah seorang siswa, Ayu, kepada temannya.
Selain itu acara ini juga turut dimeriahkan dengan beberapa hiburan dari para siswa semisal tari-tarian daerah, permainan yamika, dan lagu mandarin.
Ketika mencicipi, bubur tersebut memang cukup lezat, campuran antara rasa manis dan gurih. Di pagi hari, segelas bubur itu lumayan bermanfaat untuk mengisi perut yang masih kosong.
Apakah setelah makan 'bubur kejujuran' ini para siswa tidak akan berbohong? Entahlah.
detik.com
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu