Surabaya - Tidak hanya pemilihan guru favorit dan guru ideal, Program Untukmu Guruku 2009 juga mengadakan lomba penulisan artikel. Tidak ada batasan khusus tentang materi artikel yang bisa diikutkan lomba ini. Yang penting, artikel peserta harus bertema pendidikan.
Semua guru dari seluruh Jawa Timur, baik guru sekolah negeri maupun swasta, bisa mengikuti even hasil kerja sama Jawa Pos dengan Dinas P & K Jawa Timur, Dispendik Surabaya, Dispendik Sidoarjo, Dispendik Gresik, dan Unesa itu. Lomba tersebut juga tidak membatasi jenjang sekolah tempat para guru mengajar. Guru TK, SD, SMP, SMA, dan yang sederajat bisa menjadi peserta.
"Yang dibatasi adalah panjang artikel, yakni 3.000-3.500 karakter. Itu kurang lebih setara dua page dengan 1,5 spasi dan ukuran font 12," kata Ketua Program Untukmu Guruku 2009 Guntur Prayitno.
Syarat lainnya, artikel yang diikutkan lomba ini harus disertai resume sepanjang satu paragraf (maksimal tujuh kalimat). Resume diletakkan di bawah judul artikel. Artikel harus sudah dikirim ke e-mail artikelguru@jawapos.co.id paling lambat 15 Januari 2009.
Juri dari Jawa Pos, Dinas P & K Jatim, serta Unesa akan memilih 180 artikel untuk dimuat di halaman Untukmu Guruku. Pemuatan dimulai 16 Januari 2009. Tiap hari dimuat tiga artikel selama 60 hari. "Disediakan sertifikat CEO Jawa Pos-Kadinas P&K Jatim bagi peserta yang artikelnya dimuat," tutur Guntur.
Semua artikel yang dimuat juga akan mendapatkan honor. Karena itu, selain foto diri berwarna, alamat, dan nomor telepon, peserta lomba artikel juga diminta mencantumkan nomor rekening.
"Pada akhir acara, juri akan memilih tiga artikel terbaik. Ketiga pemenang lomba artikel ini akan mendapatkan sebuah motor Honda Blade dan dua laptop," tambah Guntur.
Sementara itu, hari pertama pemuatan balot Pemilihan Guru Favorit kemarin (22/12) langsung mendapatkan respons. Para siswa sudah mulai menggunting balot dalam salah satu even dalam program Untukmu Guruku 2009 yang diselenggarakan bertepatan dengan ulang tahun Jawa Pos ke-60. Pihak sekolah pun menyambutnya dengan mengumpulkan balot mereka untuk diikutkan dalam lomba supaya mendapatkan penghargaan.
Salah satu sekolah yang kemarin (22/12) melakukan gunting balot masal adalah SD Hang Tuah 10 Juanda. Kegiatan itu dilakukan bersama di aula. Tapi, karena ruang aula tidak cukup, sebagian siswa menggunting balot di depan kelas. Dari acara itu, mereka berhasil mengumpulkan 676 lembar balot. "Jumlah total murid kami 1.300 anak. Tapi, tadi (kemarin, Red) tidak semua ikut gunting balot karena ada kegiatan lain," kata Kepala SD Hang Tuah 10 Juanda Marsudi.
Tujuan utama kegiatan tersebut, menurut Marsudi, adalah mengingatkan anak-anak bagaimana bersikap untuk mencintai guru mereka. Caranya dilakukan dengan mengungkapkan kecintaan mereka terhadap salah satu guru favorit yang diidolakan dengan alasan pribadi yang dirasakan selama ini. "Hal seperti ini merupakan sesuatu yang berharga bagi para guru," ujarnya. "Apalagi mereka bisa membaca di koran saat dipilih siswa sebagai guru favorit. Hal seperti itu bisa membangkitkan semangat," sambung dia.
Selain sebagai ajang untuk mengungkapkan rasa cinta terhadap guru, melalui program itu, Marsudi juga berharap para siswanya dapat membuat alasan atau opini tentang pemilihan guru favorit. "Ini merupakan kesempatan anak-anak untuk mengeluarkan pendapat mereka," ucapnya.
Kegiatan gunting balot di SD Hang Tuah 10 itu bukanlah yang pertama. Sejak tiga tahun lalu, mereka rutin mengadakan kegiatan itu. Selama kurun itu pula, mereka berhasil menjadi sekolah pengumpul balot terbanyak. Termasuk pengumpulan pada hari pertama kemarin dengan total 676 lembar.
Sekolah lain yang menang pada kegiatan hari pertama itu adalah SMP Negeri 11 Surabaya. Pengelola sekolah di Jalan Sawah Pulo yang dipimpin Drs Ahmad Suharto MPd tersebut mengumpulkan 322 lembar balot.
Karena berhasil menjadi sekolah pengumpul terbanyak hari pertama, dua sekolah tersebut berhak mendapatkan penghargaan masing-masing Rp 500 ribu. Penghargaan bisa diambil hari ini di Graha Pena lantai 5, Jawa Pos, Jalan A. Yani 88, Surabaya, pada jam kerja.
Selain acara gunting dan pengumpulan balot, kemarin juga mulai ada pengambilan kotak balot. Sembilan sekolah mendaftar dan mengambil kotak di Jawa Pos. Mereka adalah SMK Antartika 2 Sidoarjo, SD Muhammadiyah GKB Gresik, SMPN 1 Sidoarjo, SMP Praja Mukti Surabaya, SMK Kartika 2 Surabaya, MTsN 1 Surabaya, SMPN 39 Surabaya, SMA Barunawati Surabaya, SD Hang Tuah 10 Juanda. Sekolah-sekolah dari tiga jenjang (SD, SMP, SMA, dan yang sederajat) itu berupaya meraih penghargaan masing-masing Rp 10 juta untuk kategori sekolah pengumpul terbanyak di akhir program nanti.
Sekolah lain yang memerlukan kotak balot pemilihan guru favorit bisa langsung mengambilnya di Graha Pena lantai 5, Jawa Pos.
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu