Indonesia kembali menorehkan nama dalam kancah dunia. Dua pelajarnya berhasil mendapatkan dua medali emas sekaligus dalam kejuaraan Olimpiade Sains. Dirgantara Reksa Ginanjar dan Muhammad Ironnada Kurnia Jabar berhasi menyingkirkan ratusan peserta dalam bidang Ilmu Komputer.
Keduanya tiba di Bandara Soekarno Hatta Tangerang pukul 08.00 tadi malam. Olimpiade Sains ini diadakan di Brazil dan Turkmenistan pada 27 Oktober-15 Nopember lalu. Dalam perlombaan ini, Reksa dan Ironnada membuat inovasi komputer dalam bentuk software ciptaannya.
Software ini dapat mendeteksi penyekit seseorang dari gejala yang ditimbulkan. Kemudian hasil diagnosa akan keluar, lengkap dengan peta yang menunjukkan alamat rumah sakit serta obat yang dibutuhkan. Namun ciptaan Reksa dan Ironnada masih memiliki keterbatasan dan perlu pengembangan yang lebih dalam oleh para ahli.
Di sisi lain, Indonesia juga tercoreng karena ulah 2 mahasiswa pelaku tindak kriminal via internet. Setelah berhasil meraih keuntungan materi sampai ratusan juta rupiah, (Amin dan Alun) ditangkap unit ekonomi Poltabes. Keduanya berhasil tertangkap setelah adanya pengaduan dari korban berkewarganegaraan Belanda. Kini dua tersangka meringkuk di balik jeruji tahanan Mapoltabes Medan.
Amin mengaku hanya mendapat pengetahuan dari buku dan temannya. Kemudian dia mencoba ilmu yang dia pelajari dengan menawarkan suatu produk kepada korban melalui internet. Dalam program lelang, Amin menjual produk dengan harga US$ 3000. Aksi pertama ini membuahkan hasil.
Amin menggunakan nomor rekening temannya, yaitu Alun. Dana hasil penipuan yang mereka peroleh ditransfer melalui rekening bank ini. Alun hanya berperan sebagai penarik uang dari rekening yang mereka buka dengan identitas palsu.
Aksi kedua tersangka ini berhasil hingga tiga kali. Dimana untuk aksi kedua, mereka mendapat uang sebanyak US$ 1.500 dan aksi ketiga mendapat uang sebesar US$ 2.000. Kemudian uang yang ditotal mencapai ratusan juta rupiah pun sudah habis dipakai oleh kedua tersangka.
“Aku cuma membantu dan tidak ikut terlobat dalam transaksi lewat internet, yang punya otak adalah Amin,” kata Alun. Mendengarkan keterangan temannya, Amin pun mengakui perbuatannya.
Kapoltabes Medan, AKBP Anton Suhartono menjelaskan bahwa kedua tersangka ditangkap setelah ada pengaduan dari korban yang berkewarganegaraan asing. Setelah menerima pengaduan dan informasi dari korban, unit ekonomi pun melakukan pengembangan dan berhasil menangkap kedua tersangka.
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu