Praktisi pendidikan pesimis dengan target kelulusan ujian nasional sebesar 92 persen yang ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan. Alasannya, standar nilai yang naik 0,25 menjadi 5,5. Praktisi pendidikan Arif Rahman justru menyarankan pihak yang membuat kebijakan memikirkan kembali dampak dari target itu. "Ujian nasionalnya perlu, tetapi rumus kelulusannya harus dikaji ulang," kata Arif Rahman di Jakarta, Jumat (17/4).
Berbeda dengan Arif Rahman, Suwano, Wakil Kepala SMA 3 Setiabudi, Jakarta Pusat, malah optimis sekolahnya dapat meluluskan siswanya sebanyak 100 persen. Tahun lalu, target kelulusan 97 persen diraih SMA 3 Setiabudi.
Untuk wilayah DKI Jakarta, pelaksanaan ujian nasional dibagi menjadi 16 rayon. Hingga kini, soal-soal ujian belum diterima pihak sekolah. Soal baru bisa diambil pihak sekolah beberapa jam sebelum ujian berlangsung. Menurut dinas terkait, hal ini dapat menurunkan tingkat kecurangan dan kebocoran saat ujian berlangsung
liputan6.com
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
4 tahun yang lalu