marsha Natama Pasaribu, bocah berumur 13 tahun yang mengalami kesulitan berinteraksi sosial lewat bahasa verbal ini, ternyata bisa memanfaatkan kelemahannya lewat bahasa non verbal.
Bahasa simbolik yang ia tuangkan lewat gambar-gambar yang dipajang dalam pameran yang bertajuk 'The New Power of Friends' ini merupakan bentuk interaksi sosialnya terutama dengan ibunya sendiri.
Ibunda Marsha, Riama Maslan Sihombing menuturkan anak yang mengalami gangguan untuk berinteraksi sosial (spektrum autis), sebaiknya harus dilatih untuk menghadapi kenyataan, salah satunya lewat gambar.
Walaupun Marsha berbeda dengan anak yang pada umumnya, Riama mengaku tetap mendukung anaknya dalam berekspresi seni apapun. "Saya selalu mendukung kegiatan Marsha, mulai dari menggambar hingga mengotak-atik musik lewat komputer," ujar Riama.
Dalam satu hari Marsha biasa menggambar selama 6 jam. Karena itu sang ibu ingin anaknya menjadi anak yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
"Kelebihan spektrum autis membuat sang anak menggemari sesuatu tanpa tanggung-tanggung, dan gampang dituntun. Oleh karena itu saya selalu menuntun Marsha dalam bidang kesenian," ujar wanita yang gemar mendatangi mengoleksi barang-barang unik ini.
Hambatan Marsha dalam berinteraksi sosial lewat bahasa verbal, tidak membuat sang Ibu menyerah pada kenyataannya.
"Karena saya bergerak dalam bidang seni rupa, saya mengajarkan Marsha lewat media visual. Sebagai contoh, saya pernah mengajarkan kepada Marsha tentang rutinitas bangun pagi lewat media visual," ujar wanita yang sehari-harinya mengajar di FSRD ITB ini. detik.com
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
4 tahun yang lalu