Meski jauh dari sanak keluarga, pelajar Indonesia di Malaysia tidak kesepian dalam merayakan hari Idul Adha 1429 H tahun ini. Suasana keakraban tetap terasa ditengah-tengah merayakan Idul Adha.
Apalagi jika perayaan hari raya tersebut turut dilakukan bersama-sama dengan pelajar dari negara lain yang juga menuntut ilmu di Malaysia.
Keakraban inilah yang terasa pada acara makan malam bersama menyambut hari kedua Idul Adha yang diselenggarakan PPI cabang Universitas Kebangsaan Malaysia. Peserta yang hadir menikmati santapan hari raya tidak saja dihadiri oleh pelajar Indonesia. Sejumlah pelajar asal Malaysia, Timur Tengah, Pakistan dan Bangladesh ikut bersama menikmati kelezatan santapan hari raya.
"Ini sengaja kita gelar sebagai kesyukuran untuk mempererat ukhuwah dalam momentum Idul Adha," ujar ketua PPI-UKM Arif Fahruddin di sela-sela acara perayaan Idul Adha di Masjid Asy Syakirin, Taman Tenaga, Selangor, Malaysia, Selasa (9/12/2008).
Kurban yang diadakan oleh PPI-UKM berasal dari infak sejumlah pelajar. "Satu lembu itu harganya RM 2.400," kata Arif.
Seluruh proses penyembelihan hingga memasak dan menyediakan hidangan hari raya dilakukan oleh pelajar Indonesia. Setiap tahunnya PPI-UKM selalu mengadakan penyembelihan hewan kurban dengan mengumpulkan dana dari pelajar yang berniat untuk berkurban.
Para pelajar dari beraneka asal bangsa itu bersama menikmati hidangan sate, sup, dan rendang sapi ala Indonesia.
Di UKM, jumlah pelajar asing mencapai lebih kurang 5 ribu orang. Sebagian berasal dari kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Sebelum digelar makan bersama, terlebih dahulu para pelajar tersebut mengikuti ceramah Idul Adha yang disampaikan oleh Ustadz Agus Setiawan. Dalam ceramahnya, ustadz Agus menekankan pentingnya meneladani keteladanan Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as.
"Dalam Al Quran Nabi Ibrahim tidak saja disebutkan memiliki keteladanan akhlak, tapi juga disebut sebagai ummat. Karena beliau Abul Anbiya. Karena itu, ibadah haji dan kurban bukan sekedar ritual ibadah, tapi ambillah keteladanan darinya," jelasnya. detik.com
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu