Liputan6.com, Samosir : Kecintaan terhadap lingkungan tidak hanya milik pribumi. Annette Horschmann, seorang warga negara Jerman yang tinggal di Pulau Samosir, Sumatra Utara dengan semangat dan rasa cinta menjaga lingkungan tempat tinggalnya supaya tetap asri. Annette juga mengajak warga untuk peduli pada kebersihan.
Dari negeri asalnya, Annette banyak mendengar tentang keindahan Danau Toba. Ia akhirnya memutuskan datang ke Danau Toba pada 1993. "Saya sempat berharap semoga ada jalan yang bisa membuat saya bisa bertahan lama tinggal di Danau Toba ini," ucap Annette. Kecintaannya pada Danau Toba mengantarkannya membangun keluarga baru. Annette menyandang nama baru yakni Annette Boru Sialagan.
Annette mengaku mempelajari bahasa Batak agar bisa berkomunikasi secara baik dengan warga. "Agar kalau saya mau mengatakan jangan membuang sampah sembarangan bisa saya sampaikan dengan baik dengan bahas mereka" tegas Annette. Kebiasaan mencintai lingkungan ditularkan pada anak-anaknya.
Annette mengaku bangga menjadi orang Batak. Kini tradisi Batak pun dijalankannya. Setelah 15 tahun hidup di pinggir Danau Toba membuat gaya hidupnya hampir sama dengan penduduk lokal. Annette tidak sungkan-sungkan berbelanja sendiri ke pasar, seperti perempuan lainnya.
Annette mengaku sedih melihat Danau Toba yang selalu dipenuhi enceng gondok. Berbekal ilmu dari internet dan dibantu beberapa pemuda, Annette mengubah enceng gondok menjadi pupuk kompos. Proses pengelolaannya tergolong sederhana.
Kini, Annette mempunyai usaha penginapan di tepi Danau Toba. Penginapannya dinamai Tabo Cottage. Tabo artinya enak. Annette akhirnya bisa memberikan penyadaran lingkungan yang lebih luas pada penduduk. Annette telah memberikan inspirasi besar.(UPI/Henry Sianipar dan Yudhistira)
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu