Jakarta - Gelombang serangan cracker ke sejumlah situs lokal belum berhenti. Kali ini yang menjadi target penyerbuan adalah situs Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua.
Pelakunya sepertinya masih sama seperti kejadian-kejadian sebelumnya. Mereka mengaku berasal dari kelompok Yogyacarderlink. Jejak yang ditinggalkan mereka pun tak berbeda dari aksi terdahulu.
Tak banyak pesan yang ditinggalkan pelaku. Mereka hanya meninggalkan foto sama yang menggambarkan sekelompok orang yang tak terlihat jelas karena cahaya yang gelap.
Dilihat dari pesan yang ditinggalkan, pelaku sepertinya melakukan aksi ini untuk melampiaskan kekesalan terhadap pemerintah: "broken_hack hate goverment site, " tulis pelaku di situs yang beralamat di http://papua.litbang.deptan.go.id ini.
Entah sampai kapan aksi pembobolan dedemit maya seperti ini akan berakhir. Namun belakangan, aksi tersebut kian ramai setelah sebelumnya ada situs TNI, Depkominfo, Perpus Jatim hingga Golkar yang menjadi bulan-bulanan.
Sementara itu Sistem komputer di Gedung Putih yang merupakan kantor kepresidenan Amerika Serikat untuk kesekian kalinya diserbu oleh penjahat cyber dari China. Demikian dilaporkan oleh media-media setempat mengutip sumber pejabat pemerintah.
Bahkan seperti dilansir Foxnews Senin (10/11/2008), para cracker itu berhasil meraup data penting, di antaranya konten e-mail para pejabat. Aksi pencurian itu dilakukan sebelum teknisi berhasil memperbaiki sistem yang diserang.
Intelijen Amerika Serikat menuding pemerintah China mensponsori aksi pembobolan tersebut. Namun demikian, memang diakui sulit melacak sumber pasti dari serangan cyber ke Gedung Putih itu.
Sebelumnya, sudah berkali-kali China dituduh sering membobol sistem komputer negara barat. Tidak hanya Amerika, sistem komputer penting milik negara seperti Perancis atau Inggris juga sering diserang oleh cracker China.
(www.detikinet.com)
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu