JEMBER (SINDO) – Sungguh mencengangkan.Dari sekitar 2.051 jamaah calon haji (JCH) asal Jember, ternyata hampir seluruhnya warga tamatan sekolah dasar (SD). Sementara JCH lulusan doktor, S-1, maupun S-2, jumlahnya tidak lebih dari 30 orang. Kepala Seksi Haji dan Umrah Kantor Departemen Agama Kabupaten Jember Khunaini mengatakan, JCH yang didominasi tamatan SD memiliki pekerjaan sebagai petani sekaligus tuan tanah. ”Terkadang dengan pendidikan mereka, kesiapan haji kami agak terhambat.
Makanya persiapan manasik ini kami lakukan sebaik mungkin,” kata Khunaini kemarin. Dia juga menambahkan, 2.051 JCH asal Jember dibagi menjadi lima kloter, yakni kloter 46, 47, 48, 50, dan 51. Rencananya, untuk kloter 46, 47, 48 akan diberangkatkan pada 19 November seusai subuh. Sementara untuk kloter 50 dan 51 akan berangkat pada 20 November. ”Saat ini yang paling penting bagi calon haji yakni pemantapan kloter, manasik akbar terpadu.
Upaya pemantapan dan penguasaan materi serta kesiapan fisik maupun checking administrasi terus kami lakukan,”katanya. Dia menambahkan, saat ini terdapat 26 JCH bisa batal berangkat karena belum melakukan pemeriksaan kesehatan tahap kedua. ”Untuk yang berhalangan berangkat ada 6 calon haji. Mereka yakni 1 orang tertunda karena hamil,1 orang wafat, dan 4 orang sakit,”ujarnya. Menurut dia, Jember merupakan kabupaten ketiga dengan jumlah JCH terbanyak se-Jawa Timur.”Jatah antre di Jember sudah sampai pada 2012.
Kalau setahun 2.000, maka sudah ada sekitar 6.000 jamaah calon haji yang antre,” ujarnya. Sementara itu,Ketua Tim dokter Pendamping Jamaah Calon Jember dr Murad memprediksi, risiko kematian jamaah haji asal Indonesia pada gelombang kedua, 100% lebih tinggi dibanding jamaah haji yang berangkat pada gelombang pertama. ”Perkiraan ini berdasarkan data statistik dan pengamatan langsung oleh Departemen Kesehatan yang dilakukan di tahun-tahun sebelumnya,” terang dr Murad. (p juliatmoko) (sumber : http://www.seputar-indonesia.com/)
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu