Surabaya - Pemkot kembali menambah alokasi anggaran pendidikan di APBD 2009. Surplus anggaran pendidikan murni di Surabaya menjadi Rp 723,3 miliar. Rencana sebelumnya Rp 680 miliar. Dengan penambahan itu, persentase anggaran murni naik 0,46 persen atau Rp 3,5 triliun.
Jika dikalkulasi total plus belanja tidak langsung atau gaji guru, anggaran pendidikan di Surabaya mencapai Rp 1,185 triliun. Kebijakan penambahan anggaran pendidikan itu sudah final. Pemkot tidak akan mengubah lagi.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Tri Rismaharini mengatakan, kebijakan untuk menambah alokasi dana pendidikan itu ditempuh karena pemkot memperoleh tambahan beberapa dana. Misalnya, penambahan dana alokasi umum (DAU) Rp 16 miliar maupun dana perimbangan Rp 24 miliar serta dana alokasi khusus (DAK) Rp 27 miliar.
Risma menjelaskan, tambahan anggaran Rp 43 miliar itu akan dialokasikan ke dinas tata kota dan permukiman (DTKP) untuk menambah dana infrastruktur pendidikan. Anggaran pendidikan di DTKP yang semula Rp 168 miliar kini menjadi Rp 208,1 miliar atau naik sekitar Rp 40 miliar. Anggaran murni di Dispendik juga naik dari Rp 244,2 miliar menjadi Rp 246,9 miliar.
Risma menyatakan, bukan tanpa alasan saat ini pihaknya memprioritaskan pembangunan infrastruktur. ''Coba lihat, masih banyak sekolah yang jelek di Surabaya,'' ujarnya. Karena itu, lanjut dia, tambahan anggaran tersebut akan diprioritaskan untuk menggenjot pembangunan fisik.
Mulai proyek sekolah merger, overload, hingga rusak. Sekolah-sekolah itu akan mendapatkan prioritas utama. Dia menyebut, perencanaan sekolah-sekolah merger hampir rampung. Dengan demikian, proyek-proyek tersebut bisa segera dilelang.
''Kami harus kerja ekstra untuk membantu dinas tata kota. Sebab, sekolah yang ditangani berjumlah ratusan. Jika tidak, takut nggak nutut,'' terang alumnus ITS tersebut. Setelah itu, proyek akan segera dilelang.jawapos.com
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu