Jawa Pos, KUTACANE : Ribuan guru Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) turun ke jalan kemarin. Mereka berunjuk rasa menuntut pembayaran tunjangan fungsional yang hampir dua tahun belum juga cair.
Sasaran aksi mereka adalah kantor bupati. Selain berkonvoi, mereka pun berorasi. Sementara, ribuan anak didik mereka terbengkalai karena tidak ada kegiatan belajar- mengajar di sekolah.
Aksi para pahlawan tanpa tanda jasa itu diawali dari Stadion Pemuda Kutacane. Mereka bergerak bersama dengan cara berjalan kaki menuju kantor bupati. Aksi itu pun berjalan santun dan tertib di bawah pengawalan petugas.
Selain menuntut dana tunjangan fungsional, ''Oemar Bakri'' itu juga mendesak pemkab memprioritaskan kesejahteraan mereka. Sampai saat ini, mereka belum merasakan TC (tunjangan khusus) sebagaimana rekan-rekan mereka sesama guru di daerah lain.
Selain membentangkan sejumlah spanduk, tenaga pendidik tersebut juga membawa poster dengan berbagai tulisan. Di antaranya berbunyi, "Jangan biarkan guru makan kapur sembari menyanyikan lagu Himne Guru.''
Bahkan, ada peserta demo yang sengaja membawa alat pengeras suara masuk ke dalam Kompleks SMKN 1 Kutacane melakukan orasi. Sang orator itu mengajak seluruh guru yang ada di dalam untuk melakukan demo.
Dia juga menyampaikan pesan kepada para siswa dan siswi untuk disampaikan kepada wali murid sebagai berikut, "Wahai para pelajar kami, katakan kepada orang tua kalian kalau kami para guru kalian sedang kelaparan."
Bupati Aceh Tenggara H Hasanuddin B. didampingi Wakil Bupati H Syamsul Bahri dan Kepala Dinas Dikpora H Ali Basyrah SPd MM langsung menemui para guru di halaman kantor bupati setempat. Hasanuddin berjanji mencairkan seluruh hak guru secara rapelan selama 23 bulan, selambatnya 5 November 2008 mendatang.
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu