www.pralangga.org, Libanon : Waktu liburan yang berlangsung di Lebanon selatan merupakan waktu yang panjang. Masa libur pendidikan berlangsung pada musim panas (summer) selama tiga bulan. Waktu banyak di isi oleh pelajar untuk melakukan kegiatan ekstrakulikuler. Kontingen Indonesia memanfaatkan waktu tersebut untuk bermain bersama. Kegiatan terpadu tersebut telah direncanakan dan terselenggara di sebuah tempat rekreasi summer camp di kota Ebel el Saqi.
Konga XXIII-A mengisi kegiatan liburan dengan membawa smart car untuk berinteraksi dengan para pelajar tersebut. Smart car yang dimiliki Konga XXIII-A merupakan prototype dari mobil pintar yang dibuat di Indonesia. Mobil pintar yang di luncurkan oleh Ibu negara tahun 2006 menjadi inspirasi Konga untuk melakukan kegiatan cimic (civil military cooperation).
Dengan buku bacaan berbahasa arab, inggris dan perancis, untuk menyesuaikan dengan bahasa nasional Lebanon, kegiatan ini membuat para pelajar antusias. Film tentang Indonesia, APE (Alat Permainan Edukasi) sejumlah 5 unit, play station 1 unit, sound system 1 unit tersedia didalam mobil pintar tersebut. Sementara buku yang dimiliki masih berjumlah 90 buah dan direncanakan akan ditambah untuk memperbanyak variasi tentang pengetahuan. Sarana tersebut merupakan batuan Ibu negara untuk mendukung misi Konga XXIII-A.
Gagasan membuat mobil pintar, muncul dari kreatifitas perwira dihadapkan untuk mengimbangi kemampuan dari kontingen yang lain. Karena setiap kontingen di Unifil memiliki kemampuan yang didukung oleh negaranya. Seperti kontingen India, memberikan pelajaran tentang yoga dan bantuan kaki palsu (prostetik) secara gratis. Kontingen Spanyol melakukan perbaikan jalan utama yang menjadi urat nadi transportasi diwilayah selatan Lebanon. Sedangkan Nepal memberikan pendidikan bahasa inggris dan komputer. Bulan ini kontingen Nepal memberikan sertifikat tanda tamat kepada para peserta kursus tersebut setelah mengikuti pendidikan tersebut selama 2 bulan.
Mobil pintar ini direncanakan juga akan ditampilkan dalam TV spot tentang kegiatan kemanusiaan. Dengan sedikit memodifikasi kendaraan yang ada, maka pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki pasukan Indonesia akan makin diketahui khalayak. Sementara ini, mobil ini hanya terdapat satu unit, karena pembuatannya merupakan swadaya dari Satgas dengan memodifikasi kendaraan ambulan yang lebih.
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu