Kebijakan jam sekolah mulai pukul 06.30 WIB mulai diberlakukan hari ini di wilayah DKI Jakarta. Salah satu tujuan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas Jakarta. Namun, kemacetan di Ibu Kota tetap terjadi di mana-mana.
"Saya biasanya menghabiskan waktu sepuluh menit perjalanan dari rumah ke sekolah, tapi hari ini lebih dari 20 menit," kata Nilawati, Kepala Sekolah SDN Cipulir 05 Pagi, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Nilawati tinggal di daerah Rawa Belong, Jakarta Barat. Menurut dia, sepanjang jalan yang dilalui hari ini lebih macet dari biasanya. "Saya keluar sudah padat kendaraan, padahal biasanya jam enam pagi jalan masih lenggang" ujarnya.
Jalan Raya Ciledug, menurut Yeyet, ibu rumah tangga yang setiap hari mengantarkan anaknya sekolah di SDN Cipulir 05, juga masih menjadi langganan macet. "Saya berangkat pukul 05.45, sampai sekolah 06.15," ujarnya. Upaya pemerintah mengurangi kemacetan dengan memajukan jam masuk sekolah, sepertinya sulit. "Buktinya jalan tetap macet," dia menambahkan.
Bayu Setyadi, warga Ciledug, mengatakan pada pukul 06.00 WIB lalu lintas di Jalan Ciledug Raya biasanya masih lenggang, hari ini sudah macet. "Mungkin jam masuk sekolah dimajukan, untuk pekerja dimundurkan. Kemungkinan kemacetan bisa terurai," katanya kepada Tempo.
Warga lainnya juga pesimistis dengan kebijakan ini. "Pemerintah itu salah kalau berpikir dengan memajukan jam sekolah kemacetan dapat dikurangi," kata Taufan Himawan, warga Kebon Nanas, Kebayoran Lama. Menurut dia, untuk mengatasi kemacetan lalu lintas pemerintah seharusnya bisa lebih mengefektifkan pelaksanaan 3 in 1 di jalan protokol. "Ditunggu saja, kebijakan ini bisa mengurangi kemacetan atau tidak," ujarnya. tempointeraktif.com
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu