Pemerintah Kota Bandung hanya mengalokasikan 17 persen anggaran pendapatannya pada tahun 2009 untuk pendidikan atau sekitar Rp 381 miliar. Alokasi itu di luar gaji guru dan pegawai.
Ketua Panitia Anggaran DPRD Kota Bandung Lia Noer Hambali mengatakan, alokasi anggaran pendidikan pada APBD Kota Bandung 2009 sebesar Rp 1.024 triliun atau sekitar 43 persen dari total belanja, Rp 2,4 triliun. Dana itu diprioritaskan untuk membangun sekolah baru serta merehabilitasi sekolah rusak. "Tahun ini kami upayakan penambahan sekolah baru di wilayah Bandung Timur" kaya Lia usai rapat pengesahan APBD Kota Bandung.
Lia menegaskan, dari total anggaran sekitar Rp 381 miliar untuk pendidikan, hampir Rp 144 miliar untuk memperbaiki infrastuktur sekolah yang ruksak. Dimana unit cost anggaran untuk perbaikan ruang kelas yang rusak ringan mencapai Rp 31 juta per kelas untuk sekitar 740 ruang kelas, untuk kelas yang ruksak sedang berjumlah 173 ruang kelas dengan unit cost sekitar Rp 47 juta perkelas.
Selain itu, sedikitnya 157 ruang kelas yang rusak berat akan diperbaiki dengan unit cost perkelasnya mencapai Rp 67 juta, dan 14 ruang kelas yang rusak total dengan unit cost mencapai 143 juta."Dalam APBD ini juga, menganggarkan dana Rp 149 juta perkelas untuk membangun sekitar 740 kelas baru," ungkapnya
Alokasi dana untuk itu murni dari APBD Kota Bandung. Belum ditambah dari bantuan dana role shering Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pusat. "Dengan adanya dana tambahan permasalahan infrastuktur akan terselesaikan secepatnya," ujarnya.
Wali kota Bandung Dada Rosada menegaskan, alokasi dana pendidikan sempat membuat defisit anggaran Kota Bandung mencapai Rp 800 miliar."APBD kota bandung saat ini merupakan APBD dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi, karena untuk memenuhi anggaran pendidikan," ungkapnya.
Ia menyatakan, Alokasi APBD Kota Bandung lebih banyak pada pemenuhan anggaran pendidikan, penciptaan lapangan kerja, dan program-program bantuan yang pro rakyat seperti bantuan kesehatan, pangan dan kemakmuran. "Keseluruhan dana pendidikan mencapai 43 persen, ini sudah pas," akunya. tempointeraktif.com
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu