Sebanyak 17 guru sekolah menengah pertama (SMP) asal Provinsi Banten diberangkatkan ke Korea Selatan untuk belajar teknologi informasi.
Para guru itu secara simbolis dilepas Sekretaris Pemerintah Banten Muhadi di Aula Setda Provinsi Banten. Turut hadir dalam acara itu Kepala Dinas Pendidikan Banten Eko Endang Koswara dan Ketua DPRD Banten Ady Suryadharma.
Ke-17 guru itu direncanakan terbang dari Jakarta menuju Korea Selatan pada Kamis, 29 Januari, dan kembali ke tanah air pada tanggal 6 Februari mendatang.
Selama di Korea Selatan, para guru itu akan melakukan studi banding ke sekolah-sekolah, lembaga pendidikan, industri, lembaga pemerintahan yang ada di kota Chungcheongbuk-do untuk dijadikan contoh penyelenggaraan pendidikan di Banten.
Selama di negeri ginseng itu mereka akan didampingi seorang liason officer dari Korea Selatan Lee Jae Pil dan dua orang staf administrasi dari Dinas Pendidikan.
Menurut Eko Endang Koswara, kerja sama pengiriman guru dari Banten ke Korea Selatan telah berjalan sejak 2005 lalu. "Ini program kami yang keempat," ujarnya.
Hingga saat ini, kata Eko, telah dilatih 120 guru setingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Korea Selatan.
Selain belajar teknologi infornasi, Pemerintah Korea Selatan juga telah menyumbang 450 unit komputer untuk sekolah-sekolah di Banten.
Selama mengikuti pelatihan di Korea Selatan, kata Eko, semua keperluan biaya, akomodasi, makan, minum dan uang saku telah dijamin oleh Pemerintah Korea Selatan.
Muhadi mengatakan program itu memberi dampak positif kepada pelajar di Banten. "Hubungan baik dengan Korea Selatan ini akan kami jaga," kata dia. Pemerintah Banten, kata Muhadi, pada tahun ini akan merealisasikan anggaran 20 persen untuk sektor pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan. tempointeraktif.com
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu