Pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di sekolah tanah air selama ini dianggap masih sebatas mengenalkan komputer. Padahal ilmu robotik juga merupakan bagian dari TIK, namun sosialisasinya seolah tak ada gaungnya.
Demikian menurut Marketing Manager Robotika Explorer Jully Tjindrawan di sela-sela kompetisi robot antar siswa-siswi SLTP yang berlangsung di Senayan Trade Center Jakarta, Kamis (18/12/2008).
"ICT kan tidak hanya belajar komputer, namun robot juga termasuk. Jadi kita juga perlu memperkenalkan dunia robotika kepada anak-anak di sekolah," ujarnya.
Hal itu, lanjut Jully, tak lain adalah untuk membawa robot lebih merakyat sekaligus memupuk para calon-calon ahli robotika Indonesia yang bisa bersaing di tingkat dunia.
Pasalnya, di negara-negara lain sudah banyak yang menyisipkan ilmu robotik ke dalam kurikulum pendidikannya di sekolah. "Sementara di Indonesia, pengenalan robot lebih didominasi sekolah internasional sedangkan sekolah lokal masih sangat kurang," imbuhnya.
Alasan biaya yang mahal sepertinya masih menjadi alasan utama kenapa banyak sekolah yang enggan untuk menyisipkan ilmu robotika dalam kurikulumnya.
Seperti robot-robot yang ditawarkan Robotik Explorer misalnya, biaya yang harus disiapkan sekolah untuk mencicipinya senilai Rp 30 - Rp 70 juta, itu untuk sejumlah perangkat robot dan pelatihannya. detik.com
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu