NAMANYA Bengkel Las Milan. Begitu mudah dicari, karena lokasinya persis berada di pinggir jalan raya Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan. Setiap orang akan mudah menemukan lokasi bengkel ini, karena di halaman depannya banyak terpajang aneka ragam mainan anak-anak. Mulai dari ayunan, tangga pintar, dermulen, dan sebagainya. Ada yang sudah siap jual, ada juga yang masih dalam proses pengerjaan.
Sejak beberapa tahun terakhir, bengkel las milik Milan Mulyono, itu memang fokus menggarap sarana mainan anak-anak. Usaha ini dirasakan pria 45 tahun itu memang cukup menjanjikan. Sebab, mungkin karena di Situbondo hingga kini belum ada pengusaha serupa. Sehingga tidak ada saingan. Tak heran, jika jumlah pesanan aneka ragam mainan pun terus meningkat. "Di Situbondo cuma kami yang fokus bikin mainan begitu," kata Milan Mulyono mengawali percakapannya dengan RaBa, kemarin.
Saat koran ini berkunjung, sedikitnya terlihat ada lima pekerja di bengkel ini yang tampak asyik bekerja. Deru mesin las listrik, hingga suara kemelonteng besi, terdengar bersahutan dari dua ruangan bengkel. Saat didekati, para pekerja itu sedang menyelesaikan mainan jenis tangga pintar untuk anak-anak. "Ada pesanan dari pemkab sebanyak 100 unit. Harus sudah selesai bulan ini. Jadi, kerjanya sedikit ngebut," tutur Milan.
Pesanan sebanyak itu, bukan kali ini saja diterima bengkel Milan. Setiap ada penambahan lembaga pendidikan anak-anak, Milan memang kerap dapat pesanan. Sekali lagi, karena di Situbondo nyaris hanya bengkel ini yang fokus pada sarana permainan anak-anak. Bukan hanya Situbondo saja, Milan juga mengaku sering mendapat order dari sejumlah kabupaten tetangga. Mulai dari Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember. "Bahkan, dari Bali juga pernah pesan mainan di sini," tukasnya.
Hasil garapan Milan memang cukup jempolan. Selain halus, hampir semua sarana bermain itu dibuat dengan sistem knockdown alias bongkar pasang. Sehingga, tidak terlalu sulit membawanya kemana-mana. Milan sendiri mengaku tertarik dengan usahanya tersebut, sejak sekitar 10 tahun lalu. Awalnya, dia hanya membuatkan mainan pesanan tetangga. Mengingat, saat itu bengkel las miliknya masih bergerak di bidang garapan jenis lain.
Dari situ, Milan kemudian mencoba meneruskan keahlian barunya membuat sarana bermain anak-anak. Hasilnya, ternyata cukup menjanjikan. Hasil garapannya cukup laris di pasaran. Milan pun terus mengembangkan kreasinya dalam membuat sarana bermain tersebut. Termasuk, dibuat dengan sistem bongkar pasang. Agar lebih tampil menarik, mainan itu dicat warna-warni ciri khas anak-anak. "Harganya biasa saja sesuai dengan pasaran. Kisarannya mulai dari Rp 750 ribu sampai Rp 1 juta," papar Milan.
Dari harga segitu, pria ini mendapatkan keuntungan yang lumayan. Sebab, untuk pembuatan satu unit mainan itu dibutuhkan modal tidak sedikit, antara Rp 400 ribu - Rp 500 ribu. Ditambah lagi, dengan ongkos para pekerja. Saat ini, dalam satu harinya, bengkel Milan bisa memproduksi 3 sampai 4 unit mainan. Selain menerima pesanan, Milan juga menjual produknya secara langsung. "Dalam tiga hari kadang laku 2 unit. Pokoknya kalau di luar pesanan itu, ya tidak mesti," pungkasnya. jawapos.com
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu